Pendidikan Agama Islam Bab 12
BAB XII
KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP ROSUL
Manusia Pertama
• Ketika Allah SWT menurunkan Adam AS beserta istrinya ke bumi, maka kemudian memiliki anak
• Setiap kali mengandung, Hawa melahirkan satu pasang anak kembar: laki-laki dan perempuan
• Syari’at yang diterapkan: perkawinan silang dan tidak boleh menikah dengan kembarannya
Perkembangan Manusia.
• Manusia kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai tempat
• Mereka bersuku-suku dan berkabilah-kabilah
• Mereka hidup tanpa petunjuk, sehingga menyimpang dari kebenaran
• Allah SWT mengutus RasulNya untuk mengembalikan mereka ke jalan kebenaran
• Rasul yang diutus biasanya berasal dari kaum mereka sendiri
Mengakui Eksistensi Pencipta( وُجُوْدُ الْخَالِق)
Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain. Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya. Hanya saja, karena tidak ada PETUNJUK yang benar, manusia berbeda-beda (salah) dalam menyebut dan mensifatinya.
Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain. Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya. Hanya saja, karena tidak ada PETUNJUK yang benar, manusia berbeda-beda (salah) dalam menyebut dan mensifatinya.
Sang Pencipta. Keterbatasan akal manusia menyebabkan kesalahan dalam menggambarkan Sang Pencipta. Ada yang menganggap bahwa Pencipta itu terbatas pada satu kemampuan: langit sendiri penciptanya, laut, gunung, awan, dll ada pencipta dan pemeliharanya sendiri-sendiri
– Bhrahma: dewa pencipta alam
– Shiva: dewi perusak alam
Menyembah perusak lebih disukai dari pada pencipta, sehingga patung dewi Shiva yang lebih banyak disembah.
Bangsa Arab
• Bangsa Arab berasal dari keturunan Ismail AS
• Mereka pertama kali mendapat bimbingan dari Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
• Sepeninggal Ismail AS tidak ada lagi Rasul yang diutus kepadanya sehingga terjadi banyak penyimpangan
• Mereka mengakui dengan pasti akan keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam, tetapi mereka mensekutukannya dengan lainnya (29:61, 63)
Beribadah kepada Pencipta عِبَادَةُ الْخَالِق)ِ)
Setelah mengenal Pencipta, maka mereka pun menyembahnya. Akan tetapi, terjadi berbagai macam cara penyembahan. Semuanya tidak lepas dari berbagai kemusyrikan yang menyertai penyembahan kepada Sang Pencipta.
Setelah mengenal Pencipta, maka mereka pun menyembahnya. Akan tetapi, terjadi berbagai macam cara penyembahan. Semuanya tidak lepas dari berbagai kemusyrikan yang menyertai penyembahan kepada Sang Pencipta.
– Menyembah berbagai dewa-dewi, binatang, arwah, bintang, matahari, malaikat yang dianggap anak perempuan Allah (kepercayaan kafir Quraisy), berhala-berhala (27:24, 39:2)
– Mengadakan berbagai sesaji dan korban untuk “tuhan-tuhan” itu.
Ashabiyah (Fanatisme Bangsa).
• Sejarah mencatat berbagai bentuk fanatisme suku atau bangsa
• Banga Arya merasa dirinya bangsa suci, tinggi
• Begitu pula bangsa Yahudi, bangsa kulit putih, bangsa Arab di masa sekarang
• Paham nasionalisme yang semula baik, kemudian berkembang menjadi chauvinisme (nasionalisme sempit dan berlebihan)
• Antar-suku Arab Quraisy sering terjadi perang karena masalah yang sepele
• Arab Madinah dibantu oleh Yahudi terlibat Perang Bu’ats selama 40 tahun sebelum Islam masuk
Petunjuk Rasul (هِدَايَةُ الرَّسُوْلِ)
• Untuk mengatasi dan menyelesaikan berbagai kekacauan itu, maka Allah mengirim para rasul untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia
• 42:52-53 وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus)
• Petunjuk itu berupa WAHYU yang Allah turunkan kepada para nabi dan rasul, di antaranya berupa shuhuf (87:18-19) dan kitab-kitab (2:2)
Mengenal Pencipta (مَعْرِفَةُ الْخَالِقِ)
• Dengan petunjuk itulah manusia dikenal oleh para rasul tentang Pencipta satu-satunya alam semesta ini, yaitu ALLAH SWT
• 6:102
– Rabb kalian adalah ALLAH (ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ)
– Tidak ada ilah kecuali Dia (لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ)
– Pencipta segala sesuatu (خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ)
– Sembahlah Dia (فَاعْبُدُوهُ)
– Dia adalah Pemelihara segala sesuatu (وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ)
Pedoman Hidup (مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ)
• Para rasul juga memberi petunjuk tentang aturan-aturan yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka, bukan aturan-aturan yang dibuat mereka
• Pedomana hidup itu seharusnya mampu mengarahkan manusia pada jalan yang lurus (shiratul mustaqim) bukan jalan yang menyimpang dan sesat
• Pedoman hidup itu adalah ISLAM (6:153) inilah yang mesti diikuti dan jangan mengikuti pedoman yang lain karena akan menyimpangkan dari jalur yang benar
• Beribadah dengan Benar ( اَلْعِبَادَةُ اَلصَّحِيْحَةُ)
Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman hidup yang sejati
Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman hidup yang sejati
• Dengan begitu, manusia akhirnya dapat beribadah kepada Allah SWT dengan ibadah yang benar
• 21:25 à sembahlah AKU saja
• 98:5 beribadah dengan memurnikan ketaatan
Komentar
Posting Komentar